DEMOKRASINEWS, Tanggamus – Tindakan teror oleh orang tak dikenal kepada Ketua Komite SDN Binjai Wangi, Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus di duga terkait pembangunan gedung Perpustakaan di SDN setempat di sayangkan oleh Gustam selaku Sekertaris Inspektorat Tanggamus.
“Saya sangat menyayangkan terjadinya teror terhadap ketua komite sekolah setempat, kalaupun teror itu benar, itu sudah termasuk sebagai tindak pidana,” ujar Gustam saat di temui DemokrasiNews di ruang kerjanya, Senin (14/9/2020).
Menurut Gustam untuk pelaksanaan pekerjaan DAK swakelola di sekolah harus melibatkan komite sekolah dalam kepanitiaan pembangunannya, itu sebagai bentuk kerja sama, karena komite merupakan mitra kerja kepala sekolah, dan wajib mengetahui.
“Papan pelaksana kegiatan juga harus dipasang didepan, itu sebagai bentuk transparan kepada masyarakat, bahwa di sana ada kegiatan yang di laksanakan oleh sekolah sebagai bahan informasi kepada masyarakat, bentuk pembangunannya apa, sumberdananya dari mana, pagunya berapa, juga pekerjanya dari mana,” tukasnya.
Untuk masalah tenaga kerja, lanjut Gustam, memang seharusnya dari warga sekitar, itu sebagai bentuk pemberdayaan kepada warga, terlebih dalam situasi pandemi covid seperti ini. Kecuali kalau warga sekitar tidak ada yang mau setelah di tawarkan.
Terkait hal ini, Gustam menyatakan pihaknya akan segera melakukan klarifikasi kepada Kepala SDN Binjai Wangi besok. “Nanti hasilnya apakah yang bersangkutan akan langsung kita pangil, juga akan disampaikan ke media yang mengangkat masalah ini,” ungkapnya
“Kami belum berani mengatakan kalau pihak sekolah itu salah atau tidak, apakah yang mereka lakukan menabrak aturan atau tidak, pastinya mereka akan klarifikasi dulu. Mungkin besok tim akan ke SDN Binjai Wangi,” pungkasnya.
Sebelumnya, dugaan kong kalikong pembangunan perpustakaan SDN Binjai Wangi sempat di wartakan oleh DemokrasiNews. Namun Ketua Komite SD setempat mendapat telepon ancaman dari orang tak dikenal setelah menjadi nara sumber berita sekolah tersebut.
Pada warta sebelumnya juga disebut sejumlah indikasi seperti tidak dilibatkannya komite sekolah dalam kepanitiaan pembangunan, papan pelaksana kegiatan malah ditempel dibelakang sekolah dan menggunakan pekerja dari luar pekon.
Pewarta : Suhaili
Editor : Roy Choiri











