DEMOKRASINEWS – Program bedah rumah merupakan program dari Pemerintah Pusat dalam hal ini, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan sumber dana APBN dan APBD guna menjadikan rumah yang tidak layak huni menjadi rumah layak huni.
Terkait hal tersebut, perlu di ketahui bahwa di Dusun Sembahyangan II, Rt 002 Rw 02, Pekon Darussalam, Kecamatan Gunung Alip, Kabupaten Tanggamus terdapat satu rumah tidak layak huni. Rumah itu sangat butuh perhatian Pemkab Tanggamus, dalam hal ini Dinas PUPR.
Sukiman (64) selaku Kepala Keluarga kepada Awak Media mengatakan bahwa dirinya bersama Istri, Anak, Mantu dan Cucu menempati Rumah berdinding anyaman Bambu (Gribik) itu sudah sekitar 30 tahun lebih.
Dia mengatakan, keinginan memiliki rumah layak huni memang sudah menjadi dambaan bersama Istri dan anak – anaknya, tapi jangankan membuat rumah, untuk biaya sehari-hari saja kadang tidak mencukupi.
“Saya bekerja sebagai petani penggarap sawah milik orang lain dan hasilnya pun harus di bagi dua dengan yang punya,” terang Sukiman.
Menurutnya, dulu pernah di minta mengumpulkan berkas untuk pengajuan bedah rumah oleh Aparatur Pekon, namun sejak itu dirinya tidak mengetahui kelanjutannya.
Dia sangat berharap kepada Pemkab Tanggamus, agar bisa melihat keadaan rumah keluarganya dan selanjutnya bisa membantu untuk membedahnya.
Suryanah selaku istri Sukiman turut menjelaskan bahwa untuk meringankan suami mencari nafkah dan menambah kebutuhan sehari – hari, dirinya kadang harus berdagang gorengan dan di bawa keliling kampung oleh anaknya.
Mewakili PJ Kepala Pekon Darussalam, Johadi SE, selaku Sekertaris Pekon Ansori mengatakan bahwa sebelum Pj Pekon saat ini, rumah Sukiman menurutnya sudah pernah diajukan bantuan bedah rumah.
“Tapi memang belum mendapatkan gilirannya. Mudah-mudahan Pemkab Tanggamus bisa mengabulkan harapan Pak Sukiman tersebut,” tuturnya.
Kepada para pewarta, Ansori berharap bisa mengusulkan lebih. “Kalau bisa jangan cuman rumahnya Pak Sukiman saja, tetapi rumah -rumah warga yang pernah kami ajukan saat itu bisa juga di bedah”, pungkasnya.
Pewarta : Suhaili/Jamo
Editor : Roy Choiri
Discussion about this post