DEMOKRASINEWS : Jalan alternatif pusat perekonomian, dan jalur penghubung antar kecamatan, sudah lima tahun tanpa perhatian pemerintah, jalan tersebut masuk wilayah Desa Karanganyar, Kecamatan Labuhan Maringgai, Rabu (22/7/2020).
Meskipun jalan kabupaten itu terbentang di Desa Karanganyar menjadi penghubung secara langsung dengan Desa Sukorahayu, Kecamatan Labuhan Maringgai, dan pengguna jalan rusak itu mayoritas dari kalangan petani dan pedagang ikan,”kalau pedagang ikan yang melintas bukan hanya warga Lampung Timur, dari Kota Metro, Lampung Tengah melintasi jalan yang rusak itu”.Terang Sekertaris Desa Sukorahayu Yulianto.
Kerusakan terlihat pada badan jalan yang sudah bergelombang dan kerusakan berat hampir merata sepanjang 3 kilo, kendaraan yang melintas bukan hanya sepeda motor, melainkan mobil dengan sarat muatan ikan melintas jalan alternatif penghubung Kecamatan Labuhan Maringgai menembus jalan lintas Timur Kecamatan Way Jepara,”kalu dari Metro, Lampung Tengah rata rata melintas jalan tersebut, karena kalau lewat Labuhan Maringgai jarak tempuh nya lebih juauh”.Tegas Yulianto.
Salah seorang pengemudi mobil jenis Mitsubishi L300, Sarjun yang mengaku warga Lampung Tengah, mengataan hampir setiap hari dirinya mengambil ikan di Kuala Penet, Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai. Dirinya selalu mengambil ikan asin BS untuk bahan pakan ikan.
Sarjun mengaku kerusakan jalan bukan hanya terjadi di Desa Karanganyar, melainkan di Desa Braja Luhur, dan Braja Kencana Kecamatan Braja Selebah juga banyak yang rusak, bahkan dua jembatan terputus dan diganti dengan jembatan batang pohon kelapa,”dampak bagi kami Selain menyebabkan onderdil kendaraan cepat rusak juga menghambat perjalanan”.Terang Sarjun
Tim Liputan dan Redaksi DemokrasiNews
Discussion about this post