• Landing Page
  • Shop
  • Contact
  • Buy JNews
Rabu, Desember 31, 2025
  • Login
Demokrasinews.co.id
  • Beranda
  • Nasional
  • Tokoh
  • Kesehatan
  • Politik
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Advertorial
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Nasional
  • Tokoh
  • Kesehatan
  • Politik
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Advertorial
No Result
View All Result
Demokrasinews.co.id
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Kebijakan PEN di Masa Covid-19 Berhasil Tingkatkan Penyaluran KUR Bulan Juni

DemokrasiNews
02/07/2020
in Ekonomi
Kebijakan PEN di Masa Covid-19 Berhasil Tingkatkan Penyaluran KUR Bulan Juni

DEMOKRASINEWS – Kebijakan pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan dimulainya akitivitas ekonomi pada era New Normal berdampak positif terhadap perekonomian nasional.

Hal tersebut ditandai dengan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mulai meningkat signifikan dan peningkatan Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur serta domestic demand pada bulan Juni 2020.

Data dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) menunjukkan bahwa BRI lebih fokus melakukan restrukturisasi kredit pada bulan April 2020 (79,4%) dan Mei 2020 (82,7%). Namun sejak minggu ketiga Juni 2020, porsi ekspansi kredit mikro telah mencapai 78,2% dan restrukturisasi hanya tinggal 21,8%.

Kebijakan PEN di Masa Covid-19 Berhasil Tingkatkan Penyaluran KUR Bulan Juni Kebijakan PEN di Masa Covid-19 Berhasil Tingkatkan Penyaluran KUR Bulan Juni Kebijakan PEN di Masa Covid-19 Berhasil Tingkatkan Penyaluran KUR Bulan Juni

Bahkan pada akhir minggu ketiga Juni 2020, ekspansi total kredit kecil di BRI telah mencapai lebih dari Rp1 triliun per hari atau dengan kata lain sudah mendekati penyaluran kredit kecil pada masa normal. Sebagai informasi, BRI adalah bank penyalur terbesar KUR dengan pangsa 64%.

“Diharapkan kondisi tersebut akan terus berlanjut sehingga ekspansi kredit nasional dapat meningkat dan pemulihan ekonomi nasional dapat lebih cepat,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Rabu (1/7).

Menko Airlangga menerangkan, Pemerintah terus berupaya menjaga kesehatan masyarakat sekaligus memulihkan ekonomi nasional selama masa pandemi ini. Anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 607,65 triliun pun di maksudkan untuk menjaga daya beli dan mengurangi dampak Covid-19 terhadap perekonomian.

Program PEN tersebut terdiri dari anggaran perlindungan sosial sebesar Rp 203,90 triliun, insentif usaha sebesar Rp 120,61 triliun, dukungan untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebesar Rp 123,46 triliun, pembiayaan korporasi sebesar Rp 53,57 triliun, serta sektoral kementerian/Lembaga dan Pemda sebesar Rp 106,11 triliun.

Khusus bagi UMKM, dukungan tersebut diberikan dalam bentuk subsidi bunga, insentif pajak dan penjaminan untuk kredit modal kerja baru UMKM. Total subsidi bunga yang dianggarkan mencapai Rp 35,28 triliun dengan target penerima sebanyak 60,66 juta rekening.

“Adapun penundaan angsuran dan subsidi bunga untuk usaha mikro dan kecil sebesar 6% selama 3 bulan pertama dan 3% selama 3 bulan berikutnya, serta usaha menengah sebesar 3% selama 3 bulan pertama dan 2% selama 3 bulan berikutnya,” kata Airlangga.

Sebagai tindak lanjut kebijakan tersebut khususnya kebijakan KUR, maka Pemerintah melalui Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM juga telah mengeluarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 6 Tahun 2020 sebagaimana diubah dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 8 Tahun 2020 tentang Ketentuan Khusus bagi Penerima KUR terdampak Pandemi Covid-19.

  • Kebijakan PEN di Masa Covid-19 Berhasil Tingkatkan Penyaluran KUR Bulan Juni

Dalam Permenko tersebut, di berikan relaksasi penundaan angsuran pokok dan pemberian tambahan subsidi bunga KUR sebesar 6% selama 3 bulan pertama dan 3% selama 3 bulan berikutnya, perpanjangan jangka waktu, penambahan limit plafon dan penundaan kelengkapan persyaratan administrasi pengajuan KUR.

Berdasarkan data posisi akhir Mei 2020 yang disampaikan 14 penyalur KUR ternyata fasilitas bantuan yang diberikan oleh Pemerintah tersebut telah dimanfaatkan cukup signifikan oleh debitur KUR dengan rincian sebagai berikut:

Tambahan subsidi bunga KUR diberikan kepada 1.449.570  debitur dengan baki debet Rp 46,1 triliun.

Penundaan angsuran pokok paling lama 6 bulan diberikan kepada  1.395.009 debitur dengan baki debet Rp 40,7 triliun.

Relaksasi KUR, berupa perpanjangan jangka waktu di berikan kepada 1.393.024 debitur dengan baki debet Rp 39,9 triliun.

Secara keseluruhan, realisasi penyaluran KUR dari Agustus 2015 sampai dengan 31 Mei 2020 telah mencapai sebesar Rp 538,82 triliun dengan baki debet sebesar Rp 158,84 triliun diberikan kepada 20,5 juta debitur. Adapun tingkat Non Performing Loan (NPL) KUR sampai dengan 31 Mei 2020 tercatat masih di posisi terjaga yaitu sebesar 1,18%.

Sementara itu, penyaluran KUR selama Januari 2020 sampai dengan 31 Mei 2020 mengalami sedikit perlambatan dengan penyaluran sebesar Rp 65,86 triliun kepada 1,9 juta debitur. Penyaluran tersebut sebesar 34,66% dari target tahun 2020 sebesar Rp 190 triliun.

Perlambatan KUR tersebut dapat dimaklumi mengingat penerapan kebijakan physical distancing, social distancing, dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa provinsi telah mengakibatkan menurunnya aktivitas ekonomi sehingga terpengaruh terhadap bisnis UMKM dan pada lanjutannya menurunkan permintaan KUR baru.

Namun kini sinyal positif mulai menguat seiring di berlakukannya New Normal dan beberapa kebijakan pemulihan ekonomi lainnya. Dengan demikian diharapkan kebijakan ini terus memberikan dampak bagi pengembangan UMKM, termasuk dalam hal penyaluran KUR.

Perbaikan Aktivitas Ekonomi Era New Normal

Membaiknya aktivitas ekonomi juga ditunjukkan semakin meningkatnya domestic demand, seperti ditandai dengan laju inflasi daging ayam ras 0,14% dan telur ayam ras 0,04% pada bulan Juni 2020.

Pembukaan kantor-kantor pada era New Normal telah mendorong dibukanya warung atau rumah makan yang pada gilirannya meningkatkan permintaan serta harga daging ayam dan telur ayam ras tersebut.

Salah satu penyebab tingginya inflasi kelompok makanan, minuman dan tembakau (0,47%) pada bulan Juni 2020 tentunya tidak terlepas dari mulai meningkatnya permintaan terhadap kelompok barang tersebut.

Pembukaan kegiatan ekonomi juga telah mendorong sektor transportasi mulai menggeliat, seperti tercermin dari inflasi kelompok transportasi khususnya yang berasal dari tarif angkutan udara, tarif angkutan antar kota, dan kendaraan roda dua online.

Menko Airlangga yang juga sebagai Ketua Tim Pengendalian Inflasi Pusat meyakinkan pelaku ekonomi bahwa laju inflasi secara nasional bulan Juni 2020 masih relatif rendah dengan laju inflasi sebesar 0,18 (mtm), 1,96 (yoy) dan 1,09% (ytd).

Dengan sinyal positif kegiatan ekonomi terkini dan laju inflasi yang terkendali diharapkan pertumbuhan ekonomi tahun 2020 lebih baik dari perkiraan Lembaga Internasional (International Monetary Fund/IMF dan World Bank).

Pewarta : Humas Kemenko Perekonomian/EN
Editor : M. Choiri, S


Berita Terkini

Inovasi Pelayanan Publik, Lampung Timur Miliki SAMSAT Drive Thru Digital
Advertorial

Inovasi Pelayanan Publik, Lampung Timur Miliki SAMSAT Drive Thru Digital

DemokrasiNews
28/12/2025
“Di Bawah Terik Pantai Kuala Penet, Harapan Baru Nelayan Margasari Tengah Dibangun”
Desa

“Di Bawah Terik Pantai Kuala Penet, Harapan Baru Nelayan Margasari Tengah Dibangun”

DemokrasiNews
06/12/2025
Bangun Ekonomi Desa, Kodim 0429/Lamtim dan Pemkab Resmikan Groundbreaking KDKMP Girikarto
Advertorial

Bangun Ekonomi Desa, Kodim 0429/Lamtim dan Pemkab Resmikan Groundbreaking KDKMP Girikarto

DemokrasiNews
04/12/2025
Insiden Kaligedang Rugikan Ribuan Buruh dan Cemari Citra Bondowoso Republik Kopi
Nasional

Insiden Kaligedang Rugikan Ribuan Buruh dan Cemari Citra Bondowoso Republik Kopi

DemokrasiNews
27/11/2025
SPBU di Srimenanti Dipasangi Papan Pembinaan, Pertamina Beri Sanksi Dugaan Penyalahgunaan Solar Subsidi
Hukum & Kriminal

SPBU di Srimenanti Dipasangi Papan Pembinaan, Pertamina Beri Sanksi Dugaan Penyalahgunaan Solar Subsidi

DemokrasiNews
18/11/2025
Aktivitas SPBU Srimenanti Kembali Normal Sehari Setelah Terungkapnya Sindikat Pengecor Solar Bersubsidi
Peristiwa

Aktivitas SPBU Srimenanti Kembali Normal Sehari Setelah Terungkapnya Sindikat Pengecor Solar Bersubsidi

DemokrasiNews
17/11/2025

Related News

Polsek Braja Selebah Tangkap Pencuri Motor dan Handphone Lewat Jendela Rumah

Polsek Braja Selebah Tangkap Pencuri Motor dan Handphone Lewat Jendela Rumah

01/08/2020
Tak Seperti Ridwan Kamil dan Khofifah, Ganjar Memilih Telpon Langsung Menteri Jokowi

Tak Seperti Ridwan Kamil dan Khofifah, Ganjar Memilih Telpon Langsung Menteri Jokowi

10/10/2020
Sidak Kedinas Koperindag, Sekdakab Tanggamus Minta Program Stimulus Untuk UMKM Segera Direalisasikan

Sidak Kedinas Koperindag, Sekdakab Tanggamus Minta Program Stimulus Untuk UMKM Segera Direalisasikan

18/11/2020

Laman

  • Privacy Policy
  • Contact
  • Redaksi
  • Beranda

© 2025 DemokrasiNews.co.id

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Nasional
  • Tokoh
  • Sosial Budaya
  • Kesehatan
  • Politik
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Zona Wakil Rakyat
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Olahraga

© 2025 DemokrasiNews.co.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?
https://demokrasinews.co.id/