DEMOKRASINEWS – Menjadi seorang dokter adalah dari kecil bagi seorang wanita bernama Ferianis Setiawati, berbekal ijazah yang dia miliki, ibu satu anak ini berhasil lulus seleksi prgram Nusantara Sehat (NS), salah satu program Kementrian Kesehatan RI yang bertujuan untuk memperkuat layanan kesehatan primer di Indonesia melalui penempatan tim kesehatan di daerah perifer.
Program ini mengirim tim berisi tenaga kesehatan profesional ke Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan yang ada di wilayah Indonesia.
Seperti halnya kawan seangkatanya, Dr Ferianis mendapat tugas di beberapa wilayah terpencil, mulai dari daerah Dlangu Klaten jawa Tengah, selanjutnya PTT di Propinsi Maluku tepatnya di Kepualuan Seram bagian timur, dan nasib sedikit baik di alaminya sejak 29 September 2018 ia betugas di Puskesmas Sungai Sidang, Kecamatan Rawa Jitu Utara, Kabupaten Mesuji.
Semangatnya untuk sebuah pengabdian memang layak mendapat apresiasi, mengingat kondisi jalan di wilayah Rawa Jitu sering di dapati penampakan jalak rusak dan berlumpur, meski demikian tak menyurutkan langkahnya demi sumpahnya sebagai tenaga medis.
Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Muhamadiah Surakarta ini mengungkapkan beberapa kesan dan pesan saat crew media ini menghubunginya pasca dr tersebut membuat postingan di sebuah akun facebook miliknya.
“Saya berharap jalan ini segera diperbaiki mas, agar akses pasien dan tenaga kesehatan mudah jika mau periksa atau minta rujukan gampang,” ungkapnya. Jumat (10/07/2020)
Pantauan media memang terdapat sekitar 1 km jalan nenuju Puskesmas Sungai Sidang dengan kondisi memprihatinkan manakala musim hujan terjadi, selain tanah merah yang lengket, lumpur juga menjadi kendala bagi siapapun yang melintasi jalan tersebut.
Sebenarnya ada rasa bahagia manakala ia mendapat tugas di Puskesmas tersebut mengingat jarak antara kampung halamanya berkisar 45 menit dalam kondisi normal, namun lamanya waktu bisa dua kali lipatnya manakala hujan terjadi.
“Seneng kembali ke daerah asal, saya SD Dan SMP di sini SMA ke luar, dulu keadaan jalan parah pas udah selesai kuliah, menikah kembali ke sini masih ketmu jalan kayak gini lagi, sebnernya ya di bangun terus mas jalanya tapi tanahnya kan tenggelam terus klo kena hujan rusak maunya Cor gitu,” papar sulung dari tiga bersaudara ini.
Wanita kelahira Way Mili Lampung Timur yang kini tinggal di wilayah Kota Terpadu Mandiri Mesuji Timur ini bukan hanya melayani pasien di Puskesmas saja, namun kadang juga mendatangi rumah warga.
“Pernah ada pasien usia tua keadaan parah mau periksa ke puskes akses jalan susah, akhirnya kita yang datang ke rumah nya, karena kalau mau di rujuk kita harus tau kondisi pasienya harus periksa dulu jadi butuh waktu yang lumayan,” katanya.
Ditanya pengalaman yang paling berkesan saat tugas di Puskesmas tersebut, Dokter muda berusia 29 tahun ini mengatakan bahwa beradaptasi serta beramah tamah dengan warga merupakan kebahagian yang tak terhingga.
“Bahagia ya ada bisa kumpul kenal berbaur dengan warga dan teman teman, apalagi pas kunjungan ke warga mereka antusias menyambut kita pastinya mereka seneng klo kita kunjungin, kami juga tenaga kesehatan disini seneng banget kalau Ada kunjungan dari Dinas, ” terangnya.
Disinggung terkait harapanya kedepan, ibu satu anak ini mengungkapkan bahwa kemudahan akses jalan merupakan salah satu faktor penunjuang kesehatan masyarakat.
“Akses kami di bangun supaya nakes mudah ke puskes, pasien datang ke puskes jadi ga kesulitan, karena kondisi jalan kayak gitu pasien sakit malah ditahan tahan gak mau berobat,” tandasnya.
Pewarta : Rado
Editor : M. Choiri, S










