DEMOKRASINEWS, Tanggamus – Poniman (43) warga Pekon Antarbrak, Kecamatan Limau, Tanggamus, di kabarkan telah tutup usia setelah 20 tahun meninggalkan kampung halaman menjadi tenaga kerja di Malaysia melalui PJTKI.
Di ketahui, Almarhum Poniman semenjak di Malaysia tidak pernah ada kontak dengan keluarga. Meski seluruh keluarga sudah mencari keberadaan ayah dari satu anak perempuan ini, hasilnya tetap saja nihil, keluarga pun putus asa.
Namun, pihak keluarga yakin bahwa Poniman masih hidup. Keyakinan ini di ungkapkan Dewi, selaku adik kandung Poniman. Ia yakin kakaknya naik-baik saja. Jika pun terjadi masalah, ia yakin perusahaan akan bertanggung jawab.
“Walau pun kami sempat hilang kontak beberapa puluh tahun silam, saya yakin kakak saya sehat sehat saja, dan kalau pun ada apa apa, pasti pihak perusahaan tempat kakak saya bekerja bertanggung jawab untuk memulangkan kakak saya”, kata Dewi, Sabtu (9/1/2020).
Sumiyati (41) tahun selaku istri almarhum Poniman menjelaskan, bahwa suaminya seorang perokok berat, dan bekerja disebuah galangan kapal, dia berkenalan dengan almarhum suaminya pada tahun 2013 dan akhirnya mereka langsung menikah.
“Saya berkenalan dengan suami saya (Poniman) sekitar tahun 2013, kemudian menikah dan karuniai anak perempuan. Suami saya itu perokok berat ditambah dia bekerja disebuah perusahaan galangan kapal dimalaysia,” ujarnya.
Ia pun mengira suaminya sudah meninggal karena penyakit paru akibat polusi udara bukan meninggal karena Covid-19. “Karena sebelum meninggal, dia sempat batuk dan muntah darah. Namun akhirnya meninggal sebelum sempat di bawa kerumah sakit”, jelas Sumiyati.
Di jelaskan Sumiyati, jenazah suaminya diurus oleh pihak perusahaan bekerjasama dengan otoritas Malaysia untuk memulangkan ke Indonesia. Termasuk semua biaya ditanggung oleh perusahaan bahkan sepeser pun pihak keluarga tidak mengeluarkan biaya.
“Alhamdulillah pihak perusahaan bertanggung jawab masalah biayanya, bahkan sepeser pun saya di larang untuk mengeluarkan biaya, bahkan rekan-rekan tempat suami saya bekerja malah memberikan sejumlah uang sebagai uang duka, dan saat ini teman-teman suami saya sedang mengurus tunjangan dari perusahaan,” jelasnya.
Poniman kini telah tiada dan meninggalkan duka mendalam bagi keluarga. Sejak merantau dan menjadi TKI di Malaysia, Poniman tidak pernah ada kabar, namun begitu ada kabar, hanya jasadnya yang bisa di temui. Semoga kedepan tidak ada lagi cerita seperti Almarhum Poniman.
Pewarta : Suhaili/Jamo
Editor : Roy Choiri











