DEMOKRASONEWS, Cilacap — Hingga Sabtu (15/11/2025) pukul 18.00 WIB, tim SAR gabungan kembali menemukan tujuh jenazah korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap. Selain itu, dua potongan tubuh yang ditemukan di lokasi berhasil diidentifikasi sebagai milik satu korban.
Dengan tambahan temuan hari ini, jumlah korban meninggal dunia meningkat menjadi 11 orang. Rinciannya, dua jenazah ditemukan pada hari pertama operasi, satu jenazah pada hari kedua, dan delapan jenazah pada hari ketiga. Sementara itu, sebanyak 12 orang masih dalam pencarian.

Operasi pencarian memasuki hari ketiga pada Sabtu pagi. Setelah melakukan briefing, tim SAR yang terdiri dari unsur Basarnas, BPBD, TNI, Polri, dan relawan mulai menyisir lokasi sejak pukul 07.30 WIB. Di bawah langit mendung, personel menyisir tiga dusun terdampak—Cibeunying, Cibuyut, dan Tarukahan—yang dibagi ke dalam lima sektor pencarian.
Fokus operasi hari ini adalah menemukan korban yang dilaporkan hilang sejak longsor terjadi pada Kamis (13/11/2025) malam.
Untuk mempercepat proses, sebanyak 520 personel dikerahkan. Sesuai rencana operasi yang disusun Jumat (14/11/2025) malam, tambahan tujuh unit eskavator dioperasikan untuk menggali timbunan tanah setinggi 2–8 meter.
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, meninjau lokasi pada pagi hari. Ia meminta percepatan penanganan dengan menambah alat berat, mengingat tingginya timbunan material yang tidak memungkinkan pencarian dilakukan secara manual.
“Seluruh sumber daya bisa dioperasikan 24 jam jika situasi memungkinkan,” ujarnya.
Operasi hari ini juga diperkuat oleh 19 anjing pelacak dari Kantor SAR Semarang, Polda Jateng, serta sejumlah Polres di Jawa Tengah. Mayoritas anjing berjenis Belgian Malinois dan German Shepherd dengan spesifikasi SAR cadaver, yaitu kemampuan mendeteksi jenazah melalui penciuman.
Salah satu unit K9, Buddy dari Polres Temanggung, menemukan empat titik dugaan lokasi korban tertimbun. Buddy bekerja bersama K9 Jack D dari Polres Cilacap untuk memastikan akurasi temuan tersebut.
Cuaca menjadi faktor krusial dalam operasi pencarian. BMKG memprakirakan hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih berpotensi mengguyur Kecamatan Majenang hingga Minggu (16/11/2025). Kondisi ini berpotensi menghambat upaya pencarian.
Beruntung, sepanjang Sabtu pagi hingga sore hujan tidak turun meski langit tetap mendung. Operasi SAR hari ketiga resmi ditutup pada pukul 16.00 WIB.
(Red/Rls BNPB)











