DEMOKRASINEWS,Bandar Lampung – Menjelang akhir tahun, para pensiunan perkebunan yang tergabung dalam Persatuan Pensiunan Perkebunan Republik Indonesia (P3RI) Ranting Kantor Regional 7 melaksanakan kegiatan rutin yang diisi dengan arisan bulanan, sosialisasi kesehatan, serta pengenalan pengurus Cabang P3RI PTPN Regional 7.
Ketua Ranting P3RI Kantor Regional 7, Budi Firman, menyampaikan bahwa pertemuan kali ini turut diisi dengan penyuluhan kesehatan oleh dokter perusahaan, dr. M. Aditya Utomo, MM (RS), serta perkenalan jajaran pengurus cabang yang baru.
Ketua Cabang P3RI PTPN Regional 7 masa bakti 2025–2030, Hadi Asmanto, memperkenalkan struktur pengurus yang baru, yakni:
- Ketua Umum: H. Hadi Asmanto
- Ketua I (Bidang Organisasi dan Hukum): H. Panani
- Ketua II (Bidang Sosial, Humas, dan Informatika): Agus Tobationo
- Ketua III (Bidang Aset dan Kewirausahaan): Joko Lelono
Sementara itu, jajaran sekretariat dan bendahara terdiri dari:
- Sekretaris: Mangaraja H. Siahaan
- Sekretaris I: Hartono
- Bendahara: Stevanus Ardjan
- Bendahara I: Enny Sutrisnaningsih
- Bendahara II: PB. Sidauruk

Hadi Asmanto menjelaskan bahwa pengurus cabang saat ini membawahi 27 ranting yang tersebar di Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Menurutnya, kepengurusan yang baru sedang dalam tahap penyempurnaan dan diarahkan untuk memberikan kemudahan bagi para anggota, khususnya terkait akses informasi serta proses otentifikasi berkala agar pembayaran gaji pensiunan tidak mengalami keterlambatan.
“Bayangkan teman-teman kita yang tinggal di perkebunan, tidak memiliki gawai pintar, gaji kecil, dan minim pengetahuan teknologi. Hal-hal kecil seperti ini menjadi perhatian serius pengurus dalam upaya penataan organisasi,” ujarnya.
Dalam sesi sosialisasi kesehatan, dr. Aditya mengangkat tema Pola Hidup Sehat. Ia mengawali pemaparan dengan sebuah pertanyaan sederhana: apakah benar bahwa semakin bertambah usia, semakin banyak pula penyakit? Meski sebagian besar peserta menjawab “benar”, dr. Aditya menegaskan bahwa anggapan tersebut tidak sepenuhnya tepat.
Menurutnya, kesehatan lansia sangat dipengaruhi oleh pola hidup. Ia menekankan pentingnya menerapkan pola makan seimbang, mengutamakan makanan yang direbus dan mengurangi makanan yang digoreng, serta menjaga rutinitas olahraga. “Setidaknya lakukan olahraga ringan 10 menit setiap hari, dan olahraga berat cukup dua kali seminggu sesuai kondisi tubuh,” jelasnya.
Ia juga menuturkan bahwa kualitas tidur sangat penting bagi para lansia. “Usahakan tidak tidur terlalu larut malam demi menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan,” tambahnya.(Red/Ato)











