DEMOKRASINEWS,Cilacap, Jawa Tengah – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan seluruh komponen bangsa bergerak bersama dalam upaya penanganan darurat bencana tanah longsor di Kabupaten Cilacap. Hal tersebut terlihat saat Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, tiba di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, pada Jumat (14/11/2025) sore.
Kehadiran Budi Irawan, atas arahan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M., memperkuat langkah penanganan darurat mulai dari pencarian dan pertolongan hingga fase pemulihan, sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto.
Setelah memimpin rapat koordinasi, Budi memberikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah Cilacap yang dinilai sigap merespons kejadian tersebut. Tim gabungan search and rescue (SAR) yang berjumlah 512 personel dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, dan berbagai organisasi relawan, telah menjalankan misi sejak hari pertama longsor, Kamis (13/11/2025).

Selain itu, klaster-klaster penanganan kebencanaan beserta Pos Lapangan telah dibentuk di lokasi terdampak. Dapur umum disiapkan untuk memenuhi kebutuhan permakanan warga dan petugas, sementara pos kesehatan disiagakan untuk memberikan pelayanan gratis.
Dalam operasi SAR, Basarnas selaku leading sektor membagi tiga wilayah kerja (worksite). Empat alat berat telah dikerahkan untuk mempercepat proses pencarian. Hingga hari kedua, Jumat (14/11/2025), tim berhasil menemukan satu korban dalam kondisi meninggal dunia pada pukul 10.56 WIB. Dengan temuan tersebut, jumlah korban yang masih dalam pencarian berkurang menjadi 20 orang.
Operasi SAR terpaksa dihentikan sementara pada pukul 16.30 WIB akibat cuaca buruk. Hujan berintensitas tinggi kembali mengguyur sehingga meningkatkan risiko longsor susulan. Kondisi ini menjadi tantangan yang harus diantisipasi agar tidak menimbulkan korban tambahan.
Operasi pencarian akan dilanjutkan pada Sabtu (15/11/2025) dengan penguatan unsur operasi. Sesuai arahan Budi Irawan, empat unit alat berat tambahan akan dikerahkan. Selain itu, satu ekor anjing pelacak (K9) dari Kantor SAR Semarang juga akan diturunkan untuk membantu mendeteksi korban.
Di luar upaya SAR, BNPB berkomitmen memastikan kebutuhan dasar warga terdampak tetap terpenuhi. Bantuan yang disalurkan meliputi bahan makanan, tenda, matras, dan selimut.
Berdasarkan prakiraan cuaca, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang berpotensi terjadi secara merata di Kecamatan Majenang mulai Jumat (14/11/2025) hingga Minggu (16/11/2025). Topografi wilayah yang berbentuk cekungan menjadi salah satu faktor risiko longsor dan diduga turut memicu kejadian berdasarkan hasil kaji cepat di lapangan.
BNPB mengimbau warga serta tim SAR untuk tetap waspada terhadap potensi longsor susulan. Jika hujan deras berlangsung lebih dari satu jam, warga diminta segera melakukan evakuasi mandiri ke lokasi yang lebih aman.
(Red/Rls BNPB)










