DEMOKRASINEWS, Jakarta – Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) kembali menyelenggarakan program “Meet Ambassador” sebagai bagian dari kuliah umum diplomatik yang rutin digelar oleh Program Studi Hubungan Internasional. Mengangkat tema “Foreign Policy of Argentina in the 21st Century”, acara ini berlangsung di Ruang Amphi Theater Kampus I Universitas Moestopo, Jakarta, dan menghadirkan langsung Duta Besar Argentina untuk Indonesia, H.E. Mr. Gustavo Coppa.
Rektor Universitas Moestopo, Dr. H. Muhammad Saifulloh, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini menjadi jembatan nyata dalam membangun kolaborasi internasional. Ia menegaskan pentingnya memperluas kerja sama antara Universitas Moestopo dan negara-negara Amerika Latin, khususnya Argentina.
“Kami berharap kegiatan seperti ini menjadi jembatan untuk kerja sama nyata, seperti pertukaran mahasiswa dan pelatihan bahasa Spanyol,” ujar Rektor Saifulloh. Ia juga mengumumkan bahwa Universitas Moestopo telah meresmikan Center for Latin America (CeLA) sebagai wadah untuk memperkuat hubungan akademik dan kultural dengan kawasan Amerika Latin.

Dalam forum yang berlangsung interaktif tersebut, Duta Besar Gustavo Coppa menyampaikan apresiasinya atas undangan yang diberikan, dan memaparkan arah serta dinamika kebijakan luar negeri Argentina di abad ke-21. Ia menekankan bahwa Argentina merupakan salah satu negara dengan kekuatan ekonomi besar, terutama di sektor energi dan pangan, serta memiliki kehadiran aktif di berbagai kawasan strategis seperti Eropa, Amerika, dan Asia.
“Argentina terus memperluas kerja sama dagang, dan Indonesia saat ini merupakan mitra dagang utama kami di kawasan Asia Tenggara,” jelasnya. Ia juga menyoroti kedekatan Argentina dengan Uni Eropa serta peran aktif negaranya dalam organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Ketua Program Studi Hubungan Internasional, Nadirah, M.A., menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan misi program studi dalam membekali mahasiswa dengan pengalaman belajar langsung dari aktor-aktor diplomasi global.
“Kami ingin mahasiswa tidak hanya belajar teori hubungan internasional di ruang kelas, tetapi juga menyerap wawasan langsung dari para pelaku diplomasi. Ini penting untuk membangun perspektif global yang kritis dan kontekstual,” ujarnya.
Dosen Program Studi Hubungan Internasional, Ahmad Mulyadi, M.A., yang bertindak sebagai moderator, turut menyampaikan bahwa diskusi interaktif ini tidak hanya memperkaya pemahaman akademik, tetapi juga membuka peluang kolaborasi konkret antara institusi pendidikan dan perwakilan negara sahabat.
Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Rektor I Dr. H. Ryantori, M.Si., dan Wakil Rektor II Dr. T. Hery Rachmatsyah, M.Si., yang menegaskan komitmen Universitas Moestopo untuk terus mendorong mahasiswa menjadi aktor global yang siap menghadapi tantangan hubungan internasional di era modern.
Melalui program seperti ini, Universitas Moestopo memperkuat perannya sebagai institusi pendidikan tinggi yang berorientasi internasional dan berkomitmen membentuk lulusan yang adaptif, visioner, dan berdaya saing global. (Red/Rls Hms Universitas Moestopo)











