DEMOKRASINEWS, Kendari – Sebagai kaum nasionalis tanpa memandang Suku, Agama, dan Ras Antar Golongan yang hidup dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan landasan Pancasila harus saling hidup harmonis sesama masyarakat tanpa ada unsur pembeda- bedaan. Penting kiranya untuk saling mengingatkan sebagai kaum pemuda dan sesama warga negara untuk tidak saling menciderai dalam tatanan kehidupan bangsa dan bernegara yang kita cintai ini.
Saswal Ukba selaku Ketua GMNI Kendari mengatakan, sulutan profokasi untuk membenturkan antar Suku maupun Agama untuk merusak kehidupan yang sudah erat sesama warga dari oknum yang tidak bertanggung jawab harus menjadi perhatian khusus kita saat ini. Di tambah dengan saluran informasi begitu cepat beredar, akan membuat orang kesasar dalam memahami sesuatu kejadian apabila tidak di saring dan pastikan terlebih dahulu infonya.
“Apalagi di Kota Kendari merupakan pusat pertemuan dari segala kepentingan dan peleburan dari berbagai kultur yang ada di Sulawesi Tenggara, sangat rentan terprovokasi jika tidak ada kesadaran untuk hidup harmonis ditengah kehidupan yang multikultural tersebut,” Ujar Saswal.
Mengingat beberapa tahun silam pernah terjadi kesalah pahaman antara suku di Kota Kendari dan sangat tidak di inginkan terjadi lagi pad kehidupan saat ini. “Kejadian dimasa lalu biarlah menjadi pelajaran untuk dibenahi dan tidak diulangi dimasa mendatang.,” Sambung Saswal.
Diketahui bahwa pada 02 Mei 2021 tengah malam sampai subuh telah terjadi cekcok antara dua kelompok pemuda di Pertigaan Kampus Baru Andonuhu. Atas peristiwa itu terdapat korban luka bacokan di lengan bagian belakang dan satu unit kendaraan mobil Honda Jazz hangus terbakar.
Sempat beredar informasi bahwa kedua kelompok yang cekcok tersebut merupakan antar suku yakni Muna dan Tolaki, ternyata setelah di telusuri oleh pihak keamanan ternyata bukan antar suku. Pemicunya pun persoalan perebutan lahan parkir di depan gedung beauty pertigaan kampus baru.
“Sekali lagi sesama warga negara Indonesia kita harus saling hidup rukun dan harmonis. Upaya-upaya profokasi harus kita jauhkan ditengah-tengah kehidupan sosial Kota Kendari yang multikultural. Karena sebuah daerah tidak akan pernah maju apabila sesama pemudanya dan keberagaman saling dibenturkan oleh oknum profokator,” sambung Saswal.
“Atas kejadian tersebut mari bersama-sama tahan diri dan serahkan semua sepenuhnya masalah itu kepada pihak yang berwajib. Sudahi pertikaian mari bersatu untuk daerah yang kita cintai ini”. Tutup Saswal.
Pewarta : Fitra Wahyuni
Discussion about this post