DEMOKRASINEWS,Jakarta- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis perkembangan penanganan bencana periode Rabu –Kamis (26- 27/11/2025) pukul 07.00 WIB. Pada periode ini, bencana hidrometeorologi basah mendominasi, mulai dari banjir, banjir bandang, hingga tanah longsor di sejumlah wilayah Aceh dan Sumatera Utara.
Banjir Meluas di Kota Lhokseumawe
Banjir kembali merendam Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, setelah hujan berintensitas tinggi mengguyur sejak Senin (24/11). Debit air meningkat signifikan dan menggenangi permukiman di empat kecamatan dengan total 43 gampong terdampak. Kecamatan Banda Sakti menjadi wilayah dengan sebaran genangan terluas, disusul Blang Mangat, Muara Dua, dan Muara Satu.
Sekitar 100 kepala keluarga mengungsi, sementara pendataan kerusakan masih berlangsung karena sejumlah lokasi belum dapat diakses. BPBD Kota Lhokseumawe melakukan kaji cepat, membuka posko siaga, dan mengaktifkan dapur umum bersama unsur TNI, Polri, Damkar, relawan ERPA, dan masyarakat.
Banjir Melanda Kabupaten Aceh Barat
Derasnya hujan menyebabkan Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Woyla dan Meureubo meluap dan merendam 16 gampong di empat kecamatan. Sebanyak 183 KK terdampak, sementara 33 KK mengungsi.
Banjir juga merendam 183 unit rumah, satu kantor camat, serta menutup dua akses jalan. BPBD Aceh Barat mendirikan dapur umum di Kecamatan Sungai Mas dan mengevakuasi warga menggunakan perahu karet. Penanganan berlangsung dalam Status Siaga Bencana Hidrometeorologi yang ditetapkan hingga 31 Desember 2025.
Aceh Utara: Komunikasi Terputus, Ribuan Warga Mengungsi
Aceh Utara menjadi salah satu wilayah terdampak paling luas. Sebanyak 130 gampong di 17 kecamatan terendam banjir akibat hujan berkepanjangan sejak 20 November.
Total 2.668 KK (4.441 jiwa) terdampak, dan 1.270 KK (3.507 jiwa) mengungsi. Rumah rusak tercatat tiga unit rusak berat, 17 rusak sedang, dan enam rusak ringan. Banjir juga merendam 420 hektare sawah dan 571 unit tambak.
Kondisi lapangan terhambat oleh padamnya listrik, komunikasi terputus, serta terbatasnya akses ke wilayah terdampak.
Aceh Timur: Banjir Kembali Meningkat
Setelah sempat surut, banjir kembali meninggi di Aceh Timur. Genangan setinggi 10–40 cm merendam 124 gampong di 17 kecamatan. Sebanyak 7.972 KK (29.706 jiwa) terdampak dan 920 KK (2.456 jiwa) mengungsi.
Kerusakan yang tercatat meliputi 7.972 rumah, dua rumah rusak berat, satu rusak sedang, serta kerusakan fasilitas umum termasuk ambruknya lining masjid dan terputusnya dua akses jalan serta satu jembatan.
Aceh Singkil: Ribuan Rumah Terendam
Hujan intens menyebabkan Sungai Lae Cinendang meluap dan merendam tujuh kecamatan. Sebanyak 25.827 jiwa terdampak dan 684 KK mengungsi. Sekitar 6.000 rumah terendam dan sejumlah fasilitas pendidikan serta jalan terganggu. Beberapa akses antardesa masih terputus.
Bireuen: Air Belum Surut, Akses Jalan Terhambat
Di Bireuen, jalan-jalan desa masih terendam termasuk akses Ara Lipeh–Alue Seumayam. Sebanyak 956 KK terdampak, sementara 40 KK terancam terisolasi. Ketinggian air mencapai 20–30 cm.
Banjir Bandang di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara
Banjir bandang melanda Desa Panggugunan, Kecamatan Pakkat pada Selasa (25/11). Lima orang meninggal dunia, empat hilang, tujuh luka berat, dan dua luka ringan. Enam rumah rusak berat dan satu akses jalan tertutup material.
BPBD bersama TNI–Polri mengerahkan alat berat untuk pencarian korban dan membuka jalur.
Deli Serdang: Banjir 20–60 Cm, Ratusan Rumah Terendam
Banjir merendam Kecamatan Hamparan Perak dan Labuhan Deli dengan ketinggian 20–60 cm. Sebanyak 1.618 jiwa terdampak dan 814 jiwa mengungsi. Total 427 rumah terendam beserta fasilitas pendidikan, kesehatan, dan 1,19 hektare sawah.
Pakpak Bharat: Banjir Bandang di Lima Kecamatan
Banjir bandang melanda lima kecamatan dan menyebabkan 1 korban meninggal dunia, dua rumah rusak berat, serta satu akses jalan putus. Pendataan masih berlangsung karena akses sulit dijangkau.
Tapanuli Tengah: Banjir Belum Surut
Sebanyak 1.902 KK terdampak di 11 kecamatan, dengan 4 orang meninggal dunia. Fasilitas ibadah, pendidikan, dan infrastruktur turut terdampak. Tim gabungan mengevakuasi warga dan membersihkan material longsor.
Tapanuli Utara: Longsor dan Banjir Terjadi Serentak
Hujan deras memicu banjir dan tanah longsor di 5 kecamatan. Longsor menimbun 4 rumah, menyebabkan 3 korban meninggal, 5 orang hilang, dan 19 KK mengungsi. Akses jalan utama putus di beberapa titik dan listrik padam total.
Tapanuli Selatan: Dampak Luas, 15 Meninggal Dunia
Banjir dan longsor berdampak di 11 kecamatan dengan 3.000 KK mengungsi. Tercatat 15 korban meninggal dan 58 luka-luka. Kerusakan meliputi 12 rumah rusak berat, 312 rusak ringan, serta gangguan fasilitas pendidikan dan akses jalan.
Kota Padang Sidempuan: Tiga Kecamatan Terendam
Sebanyak 240 KK (870 jiwa) terdampak banjir di tujuh kelurahan. Satu warga masih hilang dan proses pencarian terus dilakukan.
Mandailing Natal: Air Belum Surut, Akses Masih Terhambat
Banjir merendam 23 desa di 9 kecamatan dengan 776 KK terdampak. Satu jembatan rusak serta 85 hektare sawah terendam. Evakuasi dan pencarian korban terus berlangsung.
Imbauan BNPB
BNPB mengimbau masyarakat di wilayah rawan untuk meningkatkan kewaspadaan, mengutamakan keselamatan, dan mengikuti arahan petugas. Masyarakat juga diminta menghindari genangan banjir, menjaga kesehatan, serta mengakses informasi dari sumber resmi.(Red/Rls Hms BNPB)











