DEMOKRASINEWS,Lampung Timur- Suasana penuh khidmat terasa di halaman Yayasan Ma’arif NU Desa Brawijaya, Kecamatan Sekampung Udik, Sabtu (11/10/2025). Sebanyak 172 peserta dari berbagai kecamatan di Kabupaten Lampung Timur berkumpul untuk mengikuti Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PDPKPNU) Zona VI Angkatan ke-86.
Mereka datang dengan semangat yang sama: berkhidmat untuk agama, bangsa, dan Nahdlatul Ulama (NU). Kegiatan ini bertujuan mencetak kader yang tidak hanya solid dalam organisasi, tetapi juga militan, berkarakter Aswaja, dan setia menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam sambutannya, KH. Dardiri Ahmad, Ketua PCNU Lampung Timur, mengajak seluruh peserta untuk berjuang bersama dalam wadah Nahdlatul Ulama.
“Mari kita berjuang di Nahdlatul Ulama dan bersama menjaga keutuhan NKRI,” serunya penuh semangat.
Gus Dar menegaskan, kaderisasi adalah fondasi utama bagi penguatan akidah dan ideologi NU yang berhaluan Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah.
“Pendidikan kader wajib diikuti oleh seluruh pengurus, badan otonom, lembaga, serta warga NU pada umumnya,” tegasnya.
Ia juga menyebut bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) PCNU Lampung Timur, di mana hingga saat ini telah tercatat 12.000 kader NU aktif tersebar di seluruh wilayah kabupaten.
“Semoga para peserta mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan barokah,” ucapnya memberi apresiasi kepada panitia.
Sementara itu, Gus Hamdan, Instruktur Wilayah PD PKPNU Lampung, berharap para peserta mampu menjadi motor penggerak NU di wilayah masing-masing.
“Kader NU harus mampu menjaga akidah Aswaja dan membawa semangat pergerakan hingga ke tingkat ranting,” pesannya.
Kegiatan kemudian dibuka dengan pembacaan Surat Al-Fatihah yang dipimpin oleh Gus Fahmi, Wakil Ketua PCNU Lampung Timur, ditujukan kepada para muassis (pendiri) Nahdlatul Ulama, sebagai bentuk penghormatan dan doa untuk keberkahan perjuangan.
Dari total 172 peserta, terdapat 102 peserta perempuan dan 70 peserta laki-laki. Mereka berasal dari empat kecamatan: Sekampung Udik, Marga Sekampung, Margatiga, dan Waway Karya.
Kehadiran para peserta menunjukkan bahwa semangat kaderisasi NU tidak mengenal batas gender atau usia, melainkan berlandaskan cinta terhadap ilmu, ulama, dan tanah air.
Acara pembukaan PDPKPNU ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya:
Kapolsek Sekampung Udik AKP Rihamudin,
Forkopimcam Sekampung Udik,
Para pengasuh pesantren dan pengurus MWC NU dari empat kecamatan,
Serta jajaran ulama dan pengurus PCNU Lampung Timur, termasuk KH. Nurkholis, KH. Nur Laili Al Hafidz, Ibu Nyai Binti Qiroatul Mahfudzoh, KH. Hasan Munawir, dan KH. Syamsudin Abbas.
Kehadiran mereka memperkuat semangat kebersamaan dan silaturahmi antar-kader serta menunjukkan sinergi antara ulama, umara, dan masyarakat.
Melalui kegiatan ini, para kader diharapkan tidak hanya memahami ideologi NU secara konseptual, tetapi juga mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan bermasyarakat, menjalin hubungan harmonis dengan pemerintah, serta membina warga NU di daerah masing-masing.
PDPKPNU menjadi wadah untuk melahirkan generasi penerus NU yang berilmu, berakhlak, dan berjiwa kebangsaan.
“Kader NU adalah penjaga warisan ulama — penggerak kebaikan di tengah masyarakat,” ujar salah satu panitia penuh harap.
Dengan semangat hubbul wathan minal iman — cinta tanah air bagian dari iman — kegiatan PDPKPNU Zona VI Angkatan ke-86 ini menjadi bukti nyata bahwa NU terus berkomitmen mencetak kader penggerak yang siap berkhidmat untuk agama, bangsa, dan kemanusiaan.( Red/Prie )