DEMOKRASINEWS, Lampung Timur – Masyarakat Lampung Timur kembali digegerkan peristiwa tewasnya Bayi Dibawah Dua Tahun (Baduta) berusia 5 bulan. Peristiwa mengemparkan ini dilakukan seorang ibu kandung tega membelah kepala bayinya dengan golok hingga tewas. Tempat peristiwanya di Kecamatan Mataram Baru, Lampung Timur, Sabtu (11/01/2025). Setelah membunuh bayinya si pelaku berusaha bunuh diri.
Saat tim media langsung ke lokasi untuk memastikan informasi ini, awak media mendapatkan keterangan dari para tetangga korban atau pelaku, jika peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh kakak korban (bayi). Saat terbangun mendengar suara berisik sekitar pukul 04.00 WIB kemudian keluar kamar, kaget adiknya yang masih lima bulan bersimbah darah dilantai.
Saat itu, sang anak juga melihat lengan kiri ibunya terluka dengan masih menggenggam golok. Ia spontan menjerit minta pertolongan para tetangga. Karena situasi masih pagi para tetangga hanya beberapa orang yang datang memberikan pertolongan. Selanjutnya memanggil tetangga yang lain, ibu korban atau pelaku sambil menggendong korban berusaha bunuh diri, mencoba mencebutkan diri ke dalam sumur dan minum racun serangga. Perbuatan pelaku berhasil dicegah warga dan diamankan.

Ibu korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Sukadana untuk mendapatkan perawatan medis, sementara bayi yang tewas ditangani oleh perawat dan warga untuk dimakamkan di pemakaman umum desa setempat.
Saat ini, ibu korban yang diduga sebagai pelaku, tengah mendapatkan pendampingan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3KBP2KB) Kabupaten Lampung Timur. Pihak rumah sakit telah memberikan perawatan yang diperlukan untuk pemulihan kondisi kesehatan pelaku.
Mengenai motif dari peristiwa ini, pihak kepolisian belum dapat memastikan secara pasti. Berdasarkan keterangan dari sejumlah tetangga, spekulasi sementara mengarah pada desakan ekonomi, di mana pelaku diduga kehabisan uang untuk membeli makanan, sementara suaminya yang bekerja sebagai sopir belum pulang ke rumah.
Beberapa warga juga mencurigai adanya masalah keluarga yang memicu depresi berkepanjangan pada pelaku, mengingat si pelaku (ibu kandung korban) dikenal sebagai sosok yang pendiam dan jarang berinteraksi dengan tetangga terkait kehidupan rumah tangganya.
Polres Lampung Timur sudah menangani kasus ini, dan masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap motif sebenarnya dari peristiwa yang menghebohkan tersebut.
Kejadian ini menjadi perhatian bagi masyarakat sekitar akan pentingnya peran serta lingkungan dalam mendukung mereka yang tengah mengalami kesulitan, baik dalam aspek ekonomi maupun kesehatan mental. Kepedulian terhadap individu yang menghadapi masalah keluarga dan tekanan psikologis sangat dibutuhkan untuk mencegah tragedi serupa di masa depan. (Red/Pri)











