DEMOKRASINEWS, Jakarta – Progres pembangunan serta pemindahan Ibukota Nusantara (IKN) tidak akan berdampak pada DKI Jakarta. Pernyataan tersebut dikemukakan Direcktur Perencanaan Otorita IKN Agus Tomi Masik sebagai narasumber dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat dalam Seminar Nasional yang mengangkat tema “Masa Depan Jakarta Pasca IKN”. Seminar ini berlangsung di Aula Candi Bentar Putri Duyung, Ancol, Sabtu 17 Februari 2024.
Agus menegaskan, pembangunan IKN untuk relaksasi pulau jawa khususnya DKI Jakarta dan sekitarnya terkait ketersediaan sarana air bersih dengan pertambahan penduduk yang semakin padat. DKI Jakarta tetap hidup sebagai Global City sebagai kota bisnis. Pertumbuhan bisnis akan terus meningkat dan dapat melampaui kota besar di negara lain.
” Artinya kita tidak usah khawatir pemindahan Ibukota justru akan memperpendek rentang kendali dan memberikan akses kemudahan baik logistik bahan pangan, pemerataan pembangunan dan pelayanan publik untuk jangka panjang,” tegas Agus.
Agus menambahkan, dengan fokus pada tantangan lingkungan dan kompetisi global, seminar ini bertujuan untuk mendiskusikan langkah-langkah strategis yang perlu diambil untuk menjaga keberlanjutan dan daya saing Jakarta di tingkat global. Apalagi yang hadir dalam kegiatan ini para jurnalis berhubungan langsung dengan komunikasi publik dapat memberikan informasi kepada masyarakat,” pungkas Agus.
Acara dibuka secara resmi oleh Bendahara Umum PWI Pusat, Martinus Slamet Susanto, dalam sambutannya menjelaskan kegiatan seminar ini bukan kegiatan yang pertama, dan kegiatan sudah dimulai tanggal 7 Februari 2024 lalu.
Slamet juga menggarisbawahi peran penting jurnalis dalam menyampaikan informasi yang akurat dan relevan tentang perkembangan ibu kota baru Indonesia.
“Semoga kegiatan berjalan lancar, dan materi yang disampaikan oleh narasumber bisa diterima dengan baik,” kata Slamet.
Selanjutnya salah satu narsumber Kepala Otoritas IKN, Bambang Susantono, yang secara rinci menguraikan perkembangan terkini terkait Ibukota Nusantara.
Dalam paparannya, Bambang Susantono menyoroti berbagai aspek penting, termasuk infrastruktur, keberlanjutan lingkungan, dan persaingan global yang akan mempengaruhi masa depan Jakarta.
Diskusi yang berlangsung selama seminar dihadiri PWI Daerah, serta melibatkan pemangku kepentingan dari berbagai sektor, termasuk pemerintah, akademisi, mahasiswa dan organisasi non-pemerintah.
Seminar ini diakhiri dengan komitmen bersama untuk terus bekerja sama dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan yang bertujuan untuk menjaga Jakarta sebagai pusat kegiatan ekonomi, politik, dan budaya yang berkelanjutan serta kompetitif di masa depan.
Nusantara adalah ibu kota masa depan Indonesia yang rencananya akan diresmikan pada 17 Agustus 2024, bersamaan dengan perayaan hari kemerdekaan Indonesia ke-79. IKN direncanakan akan menggantikan Jakarta yang telah menjadi ibu kota sejak 1961. ( Pri/Red)