DEMOKRASINEWS, Bandar Lampung – Guna mempersiapkan program kerja serta usulan kegiatan pada tahun 2022 melalui pengesahan RAPBD Perubahan serta Perencanaan RAPBD murni tahun 2023, Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Lampung, Kamis (21/07/2022) menggelar silaturahmi dan musyawarah. Silaturahmi ini digelar bersama Ketua P3A Propinsi Lampung Mingrum Gumay yang juga Ketua DPRD Lampung bertempat di aula Rumah Dinas DPRD setempat Jalan KH.Ahmad Dahlan Pahoman Bandar Lampung.
Dalam kegiatan tersebut Kelompok Wanita Tani (KWT) juga menggelar produk olahan UMKM dari masing -masing kabupaten/kota. Produk rumahan Kelompok Wanita Tani UMKM menjadi penopang ekonomi keluarga sebagai bukti kemandirian pangan binaan dari P3A.
Mingrum Gumay mengatakan, P3A merupakan wadah masyarakat khususnya petani yang berkaitan langsung dengan peningkatan produksi pangan melalui ketahanan pangan dan kemandirian pangan dalam tata kelola air. P3A juga merupakan organisasi independent, mandiri dan bermartabat tidak berkaitan politik. Jika keberadaan P3A dikaitkan politik itu tidak benar. Sebab semua yang menjadi pengurus P3A berlatar belakang petani dan berbagai warna. Hanya saja dalam politik itu hak masing-masing tidak boleh intervensi dari pihak manapun, “jelas Mingrum.
Mingrum menambahkan, P3A fokus kerjanya jelas yaitu membantu para petani dalam tata kelola air guna peningkatan produksi pertanian. Jika ada saluran irigasi atau kesulitan dalam mengeluarkan hasil panen, maka P3A bisa mengusulkan program pembangunan kepada dinas terkait. Untuk itu pertemuan hari ini bersifat diskusi, silaturahmi membahas program usulan pada RAPBD Perubahan Tahun 2022 dan pengusulan program untuk tahun 2023 mendatang,” kata Mingrum.
“Saya berharap seluruh pengurus P3A,Kabupaten/Kota se-Lampung mempersiapkan usulan program sehingga pada tahun 2023 melalui RAPBD murni dapat tercaver. P3A harus selalu turun bersama-sama petani melakukan pendataan terkait sarana pertanian antara lain kondisi irigasi yang harus menjadi perhatian. Selanjutnya untuk Kelompok Wanita Tani (KWT) harus aktif melakukan pembinaan kepada kelompoknya terkait kemandirian pangan yakni UMKM guna menopang perekonomian keluarga. Silahkan membuat usulan kerja terkait kesulitan permodalan atau alat kerja. Sebab pemerintah melalui bank terkait sudah meluncurkan program KUR untuk modal usaha. Jika ada kesulitan dalam pengajuan modal KUR, silahkan pengurus P3A berdiskusi langsung dengan pihak perbankan, nanti kita bantu solusinya,” pungkas Mingrum Gumay. (Rls/Pri)
Tim DemokrasiNews