DEMOKRASINEWS
, Lampung Timur – Korban musibah angin puting bernama Samsuri (43 tahun) warga Desa Braja Fajar, Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur merupakan salah satu contoh rumahnya rusak paling parah, bahkan rata dengan tanah tersapu kencangnya tiupan angin. Selain Samsuri masih ada warga lain yang menjadi korban angin puting beliung.
Saat tim DemokrasiNews.co.id menyambangi Samsuri, ia mengatakan bingung dan pusing, karena rencananya tidak kesampaian. Sebab lain yang di rencanakan dan berbeda dengan kenyataannya.
Samsuri menceritakan, tadinya ia punya niat untuk memperbaiki rumahnya yang runtuh terkena puting beliung menggunakan material seadanya yang masih bisa terpakai di lokasi awal. Saya rencananya memanfaatkan material seadanya saja karena tidak memiliki dana untuk membangun rumahnya kembali.
Namun niat tersebut tidak sejalan dengan kenyataannya. Justru dari Kepala Desa sudah d buatkan rumah dilahan berdampingan dengan adik saya,” kata Samsuri.
Semua material bangunan rumah bantuan dari masyarakat sekitar. Seperti batako dari seorang dermawan berasal dari Sumbersari. Sedangkan semen sejumlah 30 zak dari pak Kades. Hitungannya 30 zak, tetapi di minta oleh dua warga yang senasip dengan saya, delapan zak sehingga saya kebagian 22 zak. Semoga saja semua bantuan yang diberikan Pak Kades untuk saya, itu cuma-cuma. Ikhlas dari Pak Kades,” kata Samsuri.
Samsuri menambahkan semoga saja bantuan material tersebut,bukan hutangan. Sebab jika di hutangkan, saya tidak punya uang atau jaminan untuk membayarnya. Para korban bencana alam angin puting beliung tersebut, berharap semua material ini bantuan cuma-cuma dari para dermawan yang peduli dengan nasib kami. ” Saya sangat berterima kasih, semoga saja semua bantuan pembuatan rumah hingga selesai dan tidak memiliki hutang. Sebab hutang itu yang saya takutkan,” pungkas Samsuri. ( Bunyamin )
Tim DemokrasiNews
Discussion about this post