DEMOKRASINEWS, Bandar Lampung – Ketua Komisi IV DPR-RI Sudin SE, pada kegiatan kunjungan kerja ke Provinsi Lampung, Kamis 21 Oktober 2021 mengisi materi dalam Sosialisasi & Edukasi pengawasan penangkapan ikan pasca Undang- undang Nomor 11 tahun 2020 tentang cipta kerja.
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim, Direktur Pengawasan Pengolahan Sumber Daya Perikanan Direktorat Jendral Kelautan dan Perikanan KKP Dharma Panca Putra, Kepala Dinas Kelautan & Perikanan Provinsi Lampung dan Direktur Penanganan Pelanggaran.

Politisi PDI Perjuangan asal Lampung ini menyampaikan poin penting dalam UU Nomor 11 Tahun 2020 yaitu mengenai pembatasan jumlah hasil tangkapan. “Undang- undang dibuat bukan untuk mempersulit nelayan, jadi jangan kaget nanti bapak dan ibu ada pembatasan jumlah tangkapan ikan. Tapi ini bukan untuk nelayan kecil, tapi untuk para nelayan besar yang menggunakan pukat harimau. Kalau ikan besar dan kecil ditangkap pikirkan anak cucu kita apa nanti masih bisa lihat ikan atau tidak.”

Sudin juga mejelaskan, pelarangan penggunaan kapal trawl bukan tanpa alasan tetapi penerapan yang tidak sesuai dan merusak ekosistem laut serta mematikan usaha nelayan nelayan kecil. “Penggunaan kapal trawl disini biasanya menggunakan siwakan,. Kalau siwakannya ditarik 300 meter dibandul besi jatuh ke dasar laut maka rusaklah seluruh terumbu karang. Saya pernah kunjungan ke Belanda, trawl itu masih ada di Belanda tapi tidak menggunakan siwakan”.
Selain itu juga Sudin berjanji akan membagikan bantuan berupa perahu dan jaring kepada para nelayan pada tahun 2022.
Dalam kesempatan ini wakil Gubernur Lampung yang biasa disapa Nunik menyampaikan rasa apresiasi kepada Ketua Komisi IV DPR-RI, “Menurut saya Pak Sudin salah satu yang paling memperhatikan masyarakat, mulai dari petani sampai nelayan. Beberapa kali saya ikut beliau sangat luar biasa” jelas Wagub.
Dalam kesempatan ini, Ketua Komisi IV DPR-RI kemudian meninjau Pondok Pesantren Nurul Huda di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.
Politisi PDI Perjuangan ini berpendapat, jika pemberian bantuan tidak hanya kepada masyarakat secara umum, tetapi juga bisa dimaksimalkan yaitu dengan diberikan kepada pondok pesantren agar para santri bisa memiliki pengetahuan dan kemampuan lebih dalam kehidupan bermasyarakat.
Ketua Komisi IV juga berjanji akan memberikan bantuan berupa paket kambing dan ayam agar para santri dapat mengembangkan kemampuan beternak.
“Kami berpikir bagaimana para santri ini bisa hidup dengan banyak kemampuan. Kami hari ini menyerahkan bantuan bioflog. Kemudian Insyaallah bulan depan datang lagi untuk peternakan kambing, ayam dan tadi juga pak Dirjen menyampaikan tahun depan akan membantu bioflog ikan nila,” jelas Sudin. (*)
Tim DemokrasiNews











