DEMOKRASINEWS, Madiun – Rencana penataan Makam Cina Jalan Hayam Wuruk terus dimatangkan. Dilansir dar Madiuntoday website resmi Pemkot Madiun, saat Wali Kota Madiun Maidi meninjau lokasi makam itu sembari gowes menjelaskan, tidak hanya penataan makam, Walikota juga berencana membangun Rusunawa untuk menampung warga sekitar yang saat ini menempati areal makam.
‘’Kota ini masih ada warga yang belum punya rumah. Ada yang tinggal di areal makam. Karenanya, makam ini kita tata, sebagian lahannya untuk pembangunan Rusunawa,’’ kata wali kota.
Pembangunan menurut Walikota, direncanakan mulai tahun depan. Pihak keluarga makam sudah dilakukan pendataan dan dilakukan pertemuan. Pemkot Madiun menyediakan sejumlah opsi. Yakni, dikremasi atau dipindahkan ke tempat lain dengan dibiayai pemerintah.
Selain itu, diserahkan ke pemerintah untuk dilakukan penataan ulang. Wali Kota Maidi menyebut makam akan dilakukan penataan di salah satu sisi area. Dengan begitu, sisa lahan bisa digunakan untuk pembangunan fasilitas umum termasuk Rusunawa.
‘’Satu makam ini kan ukurannya ada yang sampai 15 meter persegi. Ini bisa kita tata dengan ukuran makam normal di sisi sana. Nah, sisanya masih luas untuk fasilitas umum,’’ ungkapnya.
Artinya, keberadaan makam tidak dihilangkan. Warga masih bisa menziarahi makam anggota keluarganya tersebut. Pun, ada banyak yang sudah tidak terbelengkalai.
Artinya, sudah tidak diurus anggota keluarga. Karenanya, akan lebih bermanfaat jika makam dilakukan penataan untuk pembangunan fasilitas umum.
‘’Nanti juga kita tambahkan tempat-tempat berjualan. Jadi rumah kita siapkan beserta tempat berjualannya. Dengan begitu harapannya, mereka ini bisa perlahan lepas dari kemiskinan,’’ jelasnya.
Wali kota juga akan mendata anak-anak warga sekitar yang memasuki usia kuliah. Mereka yang akan mendapatkan beasiswa mahasiswa. Nilainya Rp 9 juta pertahun per mahasiswa. Melalui pendidikan, wali kota berharap bisa memutus rantai kemisikinan di keluarga tersebut.
‘’Anak-anaknya kita sekolahkan tinggi, orang tuanya kita kasih tempat tinggal dan juga tempat usaha. Jadi tidak hanya urusan tempat tinggal, tetapi juga keberlangsungan ke depannya agar bisa lepas dari kemisikinan,’’ pungkasnya.(dhevit/agi/madiuntoday)
Tim DemokrasiNews