DEMOKRASINEWS, Jakarta – Menteri Sosial Tri Rismaharini berencana bakal menggandeng mahasiswa untuk melakukan verifikasi, validasi data, dan menganalisis kelayakan masyarakat penerima bantuan sosial selama ini.
Peran mahasiswa bakal ikut dalam menentukan problem dan penanganan masalah kemiskinan di tanah air. Sebab mahasiswa masih memiliki idealisme dan belum terkontaminasi kepentingan.
“Tugas mereka hanya menganalisis masalah, di lapangan,seperti kenapa ada masyarakat seharusnya layak mendapatkan bantuan, tetapi justru tidak mendapatkan bantuan tersebut. Hal lain mahasiswa melakukan survei langsung ke lapangan khususnya pada saat pelaksanaan bantuan tersebut turun ke masyarakat penerima, ” jelas Risma di Jakarta, Jumat (18/06/2021).
“Saya berharap, analisis mahasiswa yang dilibatkan nantinya akan lebih komprehensif, dan menyentuh hingga persoalan mendasar. Misalnya kelayakan masyarakat penerima bansos dan strategi untuk keluar dari masalah kemiskinan.
“Dari hasil analisis komprehensif, bila ada warga yang mengaku petani tapi usai dicek hanya buruh dan tak memiliki lahan garapan tetapi dia selama ini tidak mendapatkan bantuan, kemudian bagaimana bisa keluar dari kemiskinan tersebut, ” katanya.
“Saya mengakui,tugas mahasiswa memang menganalisis persoalan itu tugas cukup berat. Tetapi tugas tersebut harus dimulai satu demi satu, sehingga masalah kemiskinan bisa disingkapi dan penanganannya komprehensif.
Proyek verifikasi, validasi data dan analisis masalah kemiskinan di tanah air itu, rencananya kita akan dimulai pada bulan Agustus mendatang. Sebelum diterjunkan ke lapangan, Kemensos bakal meluncurkan secara resmi program tersebut. Baru setelah itu pendaftaran mulai kita buka untuk pendaftaran.
Program itu juga bakal mendapatkan penilaian khusus terkait praktik sosial. Nilainya setara 20 SKS.
“Jadi, satu semester akan mendapatkan 20 SKS terkait praktik sosial. Insya Allah tengah dibahas dan proposalnya nanti akan diajukan pada Pak Nadiem,” katanya.
Tri Rismaharini mengatakan. untuk memudahkan pelaksanannya di lapangan, para mahasiswa bakal menempuh medan yang sulit.
Mereka akan naik-turun gunung untuk menganalisis dan melakukan pengecekan lapangan sehingga akan dibantu untuk biaya transportasinya.
“Pasti mereka akan menempuh perjalanan dengan tidak mudah. Maka, nanti dari Kementerian Sosial akan membantu untuk biaya transportasi ke lapangannya,” terang Mensos. (*)
Tim DemokrasiNews











